Puasa hari kedua : kesempurnaan puasa tidak hanya karena sukses menahan diri dari segala yang membatalkan puasa tetapi
kemampuan pengendalian hati serta inderawi terhadap hal-hal yang dapat
menggiring kepada kemungkaran dan kemaksiatan, sementara amaliah ramadhan
haruslah hanya karena mengharap ridha Allah, bukan karena pujian manusia. ©Irhash-quotes
010811
TERBARU
22.26
Mengisi Ramadhan dengan ibadah yang variatif adalah
keharusan, tapi, mendahulukan ibadah wajib dari yang sunatpun adalah keharusan,
mengutamakan kualitas dari kuantitas ibadah juga keharusan, dan mementingkan
substansi daripada sekedar formalitas ibadah…..itu juga keharusan! ©Irhash-quotes 260712
Quotes : Ramadhan 2
Written By Irhash A. Shamad on 29 Juni 2014 | 22.26
Labels:
Puasa,
Quotes,
Ramadhan 2,
Sarunai Malam
14.16
Quotes : Ramadhan 1
Hari pertama memang terasa berat utk
menyesuaikan pola kebiasaan sebelas bulan yang lalu, tapi tidak bagi yang
merutinkan dua kali seminggu. Meskipun waktu-waktu serasa berjalan sangat lambat, namun perjuangan hari pertama yang ikhlash akan
menggoreskan indahnya iman dan memuluskan jalan untuk hari-hari berikutnya.....
©Irhash-quotes
010811
Waktu akan bergerak cepat untuk hal-hal yang disenangi dan
akan terasa melambat untuk hal yang tidak disukai, karena ‘waktu ditentukan
oleh massa dan kecepatan’, begitu teori relativitas Einstein, (meski sebelum
Einstein, AlQuran sdh mengemukakan tentang relativitas itu sejak 14 abad yll).
Sekarang, mari tanya diri sendiri : apakah (dalam berpuasa) waktu berjalan dirasakan begitu
lambat? dan apakah anda merasa perlu ‘melipat waktu’ (tidur) saat berpuasa untuk
meringkas perjalanan waktu.....? (jawabannya akan menentukan kualitas puasa
yang kita tunaikan) ©Irhash-quotes 230712
Labels:
Puasa,
Quotes,
Ramadhan 1,
Sarunai Malam
19.41
Wisata Sejarah : Ambon Manise 2
Written By Irhash A. Shamad on 25 Juni 2014 | 19.41
Pulau Ambon yang nyaris
terbelah oleh luasnya Teluk Ambon yang selain menjadi pusat lalulintas dari dan
ke Ambon juga menjadi 'beranda terbuka' bagi semenanjung kota Ambon di bagian
timur dan semenanjung sebelah barat (“jazira”),
karena itu, kawasan teluk yang membentang ini selalu ramai dengan lalu lintas
perairan, kegiatan penangkapan ikan, atau hanya sekedar kegiatan wisata untuk
menikmati pemandangan keliling teluk yang cukup menawarkan pesona
tersendiri.
Untuk menghubungkan kedua
semenanjung, penggunaan alat transportasi yang cukup efesien adalah kapal Feri
dan speedboat yang siap melayani penumpang setiap saat. Melalui alat
transportasi air ini bisa menghemat waktu tempuh lebih dari setengah jam bila
dibanding dengan angkutan darat, apalagi untuk transportasi antara bandara
Pattimura dengan kota Ambon yang keduanya terletak di semenanjung yang
berbeda..... ©Irhash
FB 18 Juni
2012
Labels:
Ambon Manise 2,
Tentang Saya,
Wisata Sejarah
19.28
Wisata Sejarah : Masjid Raya Al-Fatah Kota Ambon
Masjid Raya “Al-Fatah” (baru) berdampingan dengan
Masjid Jami’ An-Nur (lama), sebenarnya cukup kontroversi sebagai icon kota
Ambon, namun dari segi letak dan performan komplek bangunan kedua masjid ini justru
menunjukkan bahwa lokasi ini adalah benar2 menjadi landmark kota ini. Menurut
cerita sebagian masyarakat yang menyaksikan dan terlibat dalam kerusuhan 1999,
pada saat komplek ini akan diserang oleh perusuh, tiba2 terhalang oleh pasukan
berkuda dengan jubah putih yang tidak diketahui dari mana datangnya. Dikabarkan
juga bahwa ketika kerusuhan 1999 itu, komplek ini selamat dari aksi pembakaran
massa yang terprovokasi dan orang2 di dalam akhirnya selamat dari pembunuhan
…wallahu a’lam.
Kenyataan unik lainnya ialah bahwa kedua masjid didirikan berdekatan bukan untuk dua kegiatan keagamaan, tetapi merupakan satu kesatuan. Pembangunan masjid baru untuk perluasan masjid lama, tanpa menghilangkan nilai2 historis arkeologis bangunan lama. Masjid Jami' An-Nur dgn arsitektur lama (yang berkubah biru) menurut beberapa sumber, dibangun pertama kali oleh seorang warga keturunan Minangkabau (namun fakta terakhir ini masih sempat ditelusuri kebenarannya)…. ©Irhash FB 17 Juni 2012
Kenyataan unik lainnya ialah bahwa kedua masjid didirikan berdekatan bukan untuk dua kegiatan keagamaan, tetapi merupakan satu kesatuan. Pembangunan masjid baru untuk perluasan masjid lama, tanpa menghilangkan nilai2 historis arkeologis bangunan lama. Masjid Jami' An-Nur dgn arsitektur lama (yang berkubah biru) menurut beberapa sumber, dibangun pertama kali oleh seorang warga keturunan Minangkabau (namun fakta terakhir ini masih sempat ditelusuri kebenarannya)…. ©Irhash FB 17 Juni 2012
Labels:
Ambon,
Masjid Raya Al Fatah,
Tentang Saya,
Wisata Sejarah
19.20
Wisata Sejarah : Ambon Manise 1
Kota Ambon terletak di pantai Teluk
Ambon dengan typografi pebukitan. Meskipun kota ini tidak begitu luas, namun
memang “manise” (indah), apalagi bila dilihat daripebukitan
ke arah Teluk Ambon. Teluk inilah menjanjikan kekayaan laut (ikan dan mutiara)
sebagai sumber utama penghidupan masyakarat di sini, disamping kekayaaan hutan
seperti cengkeh, pala, sagu, kayu manis, dan lain2 yang menjadi komoditi
perdagangan utama sejak beberapa abad yang lalu.
Sebagai warga ibu kota propinsi
Maluku, masyarakat di kota Ambon sangat heterogen, baik dari segi etnisitas
maupun agama, bahkan konon heterogenitas inilah yang menjadi sentimen yang
mudah 'meletupkan' konflik-horizontal seperti yang
terjadi pada tahun 1999. Jumlah umat muslim di kota ini lebih kecil bila
dibanding umat Kristiani, akan tetapi simbol keislaman terlihat sebagai icon
kota yg kelihatan sangat menonjol, seperti hadirnya Masjid Jami’ kuno An-Nur
berdampingan dg Masjid Raya baru "Al-Fatah" yang terdapat di pusat
kota, begitu juga berkumandangnya ayat suci al-Quran, tarhim dan adzan setiap
waktu shalat yang menggema dari mesjid2 ke seluruh kota dengan sangat lantang,
menjadi indikasi betapa sesungguhnya toleransi beragama di sini terbilang cukup
baik. Yang menarik di kota yang heterogen ini ialah keramah tamahan warga yang
cukup tinggi serta kohesifitas sosial yang kuat namun rentan ‘dipecah’ dengan
provokasi, Karakter seperti inilah yang menjadikan masyakarat di sini lebih
mudah disulut oleh pihak2 yang tidak menginginkan kedamaian untuk kepentingan2
tertentu...... ©Irhash FB 17 Juni 2012
Labels:
Ambon Manise 1,
Tentang Saya,
Wisata Sejarah