Saat ini tepat
jam 00.01 tanggal 30 Juli 2008
Dikesibukan
malamku yang biasa, sesaat aku disentakkan oleh suara putra bungsuku yang
mengingatkan bahwa kini jam 00.01 tanggal 30juli ..yaa ulang tahunku !!!...
sejenak aku menghentikan kegiatanku . . aku hening..... dan mengingat ....setengah
abad sudah aku menghirup udara ini, sudah panjang jalan yang kulalui, sudah
banyak hal yang kualami, beragam pahit manis, susah senang,sedih gembira telah
menghiasi hidupku. Di detik ini limapuluh tahun yang lalu suara tangis pertamaku
bergema di sisi Bundaku yang bersimbah peluh seakan terngiang lagi dalam
khayalku, meski hanya ada dalam memori kecil yang tak kusadari. Tapi itu cukup
bagiku untuk memulai sebuah renungan pada jalan-jalan panjang yang telah
kutempuh selama aku tapaki kehidupan ini hingga aku menjadi seperti ini. Sesaat
tafakurku mendalam untuk sujud keharibaanMu yang telah membuat garis-garis
hidup yang harus kulalui. Ku tempuh jalan itu seperti yang Engkau tuntut padaku
saat bisikanMu di rahim Ibuku, Engkau membimbingku..., tapi mungkin sering aku
kesampingkan bisikanMu, namun ...Engkau
tetap membimbingku, kasih sayangMu selalu Engkau curahkan, namun akulah yang
buta untuk melihat kasih sayang itu, karena wujud kasih sayangMu tak selalu
dapat kulihat ke sebalik apa yang terlihat pada mata raga ku. Di detik aku harus
memulai langkah limapuluh tahun keduaku, sejuta asa dalam renungku berharap
ampunan atas kealphaanku, atas salah-salahku, atas ingkarku pada garisMu. Dalam
renung ini ku ingin Kau dengar syukurku yang tiada berhingga atas bimbinganMu,
kasih dan sayangMu yang senantiasa mengiringi perjalanan hidupku. Kuteriakkan
terima kasihku buat kedua orang tuaku, mereka yang gelisah penuh harap disaat
detik menjelang kelahiranku, khawatir, cemas, sakit, senang yang berpadu
menjadi satu dalam satu titik sampai kuteriakkan tangis pertamaku. Banyak yang
telah kulakukan di saat aku telah menyadari lakuku, dan banyak yang mungkin
telah membuat ayah-bundaku terluka, sedih dan sakit. Kini....di renungku sejuta
maaf dengan malu kusampaikan keharibaan mereka. Kesabaran dan kasih sayang
mereka telah membesarkanku, meski aku terkadang tidak dapat melihat ke sebalik
yang nampak oleh mata ragaku, dan aku
selalu terlambat untuk dapat menyadari semua itu. Doa-doaku mungkin tidak akan
cukup untuk mengimbangi apa yang telah aku terima dari meraka, hingga aku
menjadi seperti aku yang kini.
Saat ini tepat
jam 00.01 tanggal 30 Juli
Dikesibukan
malamku yang kuhentikan atas sentakan suara putra bungsuku, 30 Juli ini lebih
dari sekedar transisi 50 tahun keduaku, di rentang waktu ini lebih dari 14 abad
yang lalu Rasulullah idolaku melakukan perjalanan panjang dari Masjidil Haram
ke Masjidil Aqsha dan lalu ke Sidratul Muntaha. Sebuah perjalanan dahsyat
menurut ukuran pengetahuan manusia, perjalanan yang tidak mungkin dilakukan
dengan upaya manusia, kecuali oleh bimbingan Yang Maha Kuasa...sebuah
pergerakan vertikal dan horizontal Rasulullah menuju haribaan Pencipta Semesta
untuk menerima peta jalan keselamatan umatnya.. sebuah perjalanan panjang yang
singkat dan mengubah dunia. Dalam renungku kini... khayalku menyeruak antara asa
yang tak mungkin, dan terlalu kecil untuk memadankan perjalanan 50 tahunku
dengan pengalaman sang idola, namun aku kini harus berkaca pada pergerakan
horizontal dan vertikal Rasulku.. gerakan itu haruslah menjadi bagian dari
perjalanan 50 tahun keduaku, meski itu tidak akan pernah menjadi pengubah
dunia, paling tidak akan mengubah hidupku. Aku teriakkan tangis keduaku dalam
renungan yang dalam dan larut disaput embun dan dinginnya malam menjelang pagi.
Kuisi menit-menit awal 50 tahun keduaku untuk meneriakkan gelisah, galau dan
khawatir yang menyatu seperti kegelisahan kedua orang tuaku saat menjelang
tangisan pertamaku 50 tahun yang lalu. Ku tulis teriakanku untuk cermin bagi
putra-putraku yang akan menapaki relung-relung kehidupan mereka masing-masing
dalam doaku... semoga perjalanan panjang mereka kelak lebih memiliki makna dan
selalu dalam bimbinganNya. Amin.
© Irhash A. Shamad
Padang 00.30, 30 juli 2008
Posting Komentar